Pemerintah terus memperkuat integrasi antara pertahanan negara dan pembangunan nasional melalui program Komcad SPPI (Komponen Cadangan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia). Namun, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum memahami secara utuh apa itu Komcad SPPI dan apa perannya bagi Indonesia ke depan.
Komcad SPPI adalah bagian dari Komponen Cadangan (Komcad) yang diisi oleh para sarjana terlatih untuk mendukung pertahanan negara serta menjalankan peran strategis dalam pembangunan sosial, khususnya di sektor pemenuhan gizi masyarakat. Program ini merupakan inisiatif Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan Universitas Pertahanan (Unhan) dan berbagai lembaga negara lainnya.
Tahun ini, sebanyak 30.018 sarjana dari berbagai disiplin ilmu telah resmi dilantik sebagai lulusan SPPI setelah menjalani pelatihan intensif sejak pertengahan April 2025. Mereka menempuh 280 jam pendidikan dasar militer dan 299 jam pelatihan manajerial, membentuk karakter tangguh, terampil, dan profesional untuk mendukung program-program strategis nasional.
Salah satu anggota Komcad SPPI Lulusan Angkatan 3 tahun 2025, Ikbal Hanafi, mengatakan," Salah satu tugas utama lulusan SPPI adalah menjadi Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah diluncurkan Presiden Prabowo Subianto sejak awal tahun ini. Peran ini penting untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapat akses makanan bergizi yang layak—sebagai fondasi menciptakan generasi unggul masa depan." Ujarnya
Komcad: Kekuatan Cadangan Negara
Komcad sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 3 Tahun 2021, yang mendefinisikannya sebagai sumber daya nasional yang disiapkan untuk memperbesar kekuatan pertahanan melalui mobilisasi.
UU No. 23 Tahun 2019 menegaskan tugas Komcad mencakup kesetiaan pada Pancasila dan UUD 1945, menjaga kesatuan bangsa, melaksanakan tugas dengan integritas, serta mengikuti pelatihan penyegaran dan panggilan mobilisasi. Dalam konteks SPPI, lulusan akan mendapat kepangkatan militer sesuai jenjang pendidikan:
Sarjana dan diploma: Letnan Dua
SMA sederajat: Sersan Dua
SLTA/sederajat: Prajurit Dua
Langsung Diangkat Jadi ASN di Badan Gizi Nasional. Sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian, lulusan SPPI langsung diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Gizi Nasional (BGN).
Informasi ini dikonfirmasi melalui unggahan resmi Kementerian Pertahanan (@kemhanri) tanggal 27 April 2025 bulan yang lalu . Dengan pengangkatan ini, SPPI tidak hanya menjadi penguat pertahanan, tapi juga pelaku nyata pembangunan sosial di tengah masyarakat.
Skema Gaji ASN SPPI; Gaji lulusan SPPI yang diangkat sebagai ASN merujuk pada Perpres Nomor 11 Tahun 2024 mengenai penghasilan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Skema gaji disesuaikan dengan golongan, mulai dari:
Golongan I: Rp 1.938.500 – Rp 2.900.900 hingga Golongan XVII: Rp 4.462.500 – Rp 7.329.900. Jumlah tersebut akan tergantung pada tingkat pendidikan, masa kerja, dan penempatan kerja masing-masing.
Komcad SPPI Generasi Tangguh, Siap Menjaga dan Membangun, Program SPPI menjadi bukti nyata bahwa pertahanan negara bukan hanya tanggung jawab militer, melainkan seluruh warga negara. Dengan pelatihan yang terintegrasi dan pengabdian langsung ke masyarakat, lulusan SPPI diharapkan menjadi simbol kolaborasi antara kekuatan pertahanan dan pembangunan bangsa.
Sebagai kader sipil yang terlatih, mereka diharapkan mampu menjaga kedaulatan nasional sekaligus memastikan kesejahteraan rakyat melalui peran strategis dalam program-program prioritas negara.