Peringatan ini dikeluarkan menyusul peristiwa angin puting beliung yang melanda kawasan Pasar Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, pada Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 14.15 WIB.
Angin kencang tersebut mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga, merobohkan lapak pedagang, serta sempat melumpuhkan akses Jalan Lintas Kerinci–Sumatera Barat.
Kepala BMKG Stasiun Depati Parbo Kerinci, Kurnia Ningsih, menjelaskan bahwa fenomena puting beliung ini disebabkan oleh pembentukan awan konvektif yang berkembang menjadi awan cumulonimbus.
“Puting beliung terjadi karena pembentukan awan konvektif yang berkembang menjadi awan cumulonimbus. Fenomena ini biasanya muncul di wilayah dengan vegetasi minim atau permukiman yang jarang pepohonan,” ujar Kurnia.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat, terutama potensi hujan deras yang disertai angin kencang dan petir.
“Hujan mendadak disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi. Waspadai kemungkinan pohon tumbang, baliho roboh, jalan licin, serta terganggunya jarak pandang,” tambah Kurnia.
BMKG juga mengimbau agar warga tidak berteduh di bawah pohon besar saat hujan dan menghindari aktivitas luar ruangan jika terjadi cuaca buruk. Pihak berwenang diminta siaga dalam mengantisipasi dampak lanjutan, termasuk kemungkinan gangguan transportasi dan jaringan listrik.(Kh.25)