Sejak siang, massa berdatangan membawa spanduk, poster, dan pengeras suara. Sorotan utama mereka adalah tuntutan agar DPRD:
1. Segera mengesahkan RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi dan penyelewengan kekayaan negara.
2. Menolak kenaikan pajak yang membebani rakyat kecil.
3. Menghentikan tindakan represif terhadap demonstran dan masyarakat.
4. Melakukan restorasi dan reformasi menyeluruh terhadap institusi Polri.
Koordinator Lapangan, Gufron, menegaskan bahwa aksi ini adalah suara tegas mahasiswa dan rakyat yang kecewa terhadap kinerja DPRD yang dinilai abai terhadap aspirasi publik.
“Kami datang bukan untuk anarki, tapi menuntut DPRD jalankan tugasnya sesuai konstitusi, bukan demi kepentingan segelintir elite,” tegas Gufron saat berorasi.
Ribuan personel polisi dikerahkan untuk menjaga keamanan, sehingga demonstrasi berlangsung tertib hingga sore hari. Namun, para pengunjuk rasa menegaskan akan terus mengawal kebijakan DPR sampai tuntutan mereka benar-benar direspons.
Kerinci kini menjadi sorotan sebagai simbol perjuangan rakyat menuntut keadilan dan pemerintahan yang pro-rakyat.(Kh.25)