Khayangannews, Sungai Penuh, 20 September 2025 – Musyawarah Cabang (Muscab) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kota Sungai Penuh akan digelar pada Minggu, 21 September 2025, bertempat di Aula Kantor Walikota Sungai Penuh. Agenda utama Muscab ini adalah memilih Ketua DPD Apdesi Kota Sungai Penuh yang baru—sebuah proses demokratis yang semestinya berlangsung jujur, transparan, dan bebas dari segala bentuk intervensi.
Namun menjelang pelaksanaan Muscab, muncul isu yang mengganggu integritas proses tersebut. Terdengar kabar adanya dugaan manuver politik dan intervensi dari pihak tertentu yang mengatasnamakan lingkaran kekuasaan, bahkan diduga membawa-bawa nama Walikota Sungai Penuh sebagai bentuk "arahan" untuk mengarahkan dukungan kepada salah satu kandidat.
Isu ini memicu keprihatinan serius dari para kepala desa yang tergabung dalam Apdesi. Salah satunya datang dari Juma Tesman, Kepala Desa Dujung Sakti, yang menegaskan bahwa Apdesi adalah forum independen milik seluruh kepala desa di Kota Sungai Penuh, bukan alat politik siapa pun.
“ Pemilihan Ketua Apdesi harus menjadi wadah yang jujur dan independen untuk menyatukan suara kepala desa demi kemajuan desa-desa kita. Bukan ajang kepentingan segelintir pihak yang membawa-bawa nama pejabat demi ambisi pribadi,” tegas kades juma tesman
Lebih lanjut, Juma menyayangkan adanya dugaan upaya intervensi melalui instruksi terselubung yang justru dapat memecah belah kekompakan antar kepala desa. Ia menyerukan agar seluruh kepala desa berdiri tegak dan tidak tunduk pada tekanan dari pihak mana pun.
“Jangan biarkan organisasi ini dikendalikan oleh tangan-tangan tak terlihat. Mari gunakan hak suara kita dengan bebas, berdasarkan integritas dan keinginan murni demi kemajuan desa. Apdesi adalah milik kita bersama, bukan milik segelintir elit,” ujarnya.
Puluhan kepala desa lainnya juga sepakat untuk menolak dengan tegas segala bentuk intervensi yang dapat mencederai proses demokratis dalam pemilihan Ketua Apdesi.
“Kami tidak akan diam ketika forum kepala desa coba dicemari oleh kepentingan politik jangka pendek. Apdesi adalah ruang perjuangan bersama untuk birokrasi desa yang kuat dan sinergis dengan Pemerintah Kota, bukan boneka kepentingan siapa pun,” ungkap salah satu perwakilan kades.
Teka-teki soal siapa sosok yang disebut-sebut tengah melakukan manuver dengan menjual nama Walikota masih menjadi bahan perbincangan hangat. Namun satu hal yang jelas: konsolidasi kepala desa menolak keras segala bentuk manipulasi dan intervensi politik dalam pemilihan Ketua Apdesi kali ini.
Para kepala desa menyerukan agar Muscab berjalan dengan adil, bersih, dan terbuka, agar ketua terpilih benar-benar lahir dari suara murni para kepala desa, bukan hasil titipan kekuasaan.
" Siapapun terpilih nantinya agar dapat membawa aspirasi bersama dan saling bersinergi dengan pemerintah kota Sungai Penuh," Tegas Kades juma tesman (Kh.25)