Khayangannews, Sungaipenuh, 25 Juni 2025 – Untuk pertama kalinya, Kota Sungaipenuh akan menjadi tuan rumah event nasional bergengsi dalam dunia perburungan. Ratusan pecinta burung dari berbagai daerah yang tergabung dalam komunitas BnR (Bnr Network) dipastikan akan ambil bagian dalam Lomba Burung Berkicau Walikota Cup Sungaipenuh 2025, yang akan digelar pada 29 Juni mendatang di Lapangan Merdeka Kota Sungaipenuh.
Event ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana promosi wisata dan penggerak roda ekonomi lokal. Panitia pelaksana telah menyiapkan hadiah puluhan juta rupiah untuk para pemenang, dengan memperebutkan tiga piala utama: Piala Walikota, Piala Wakil Walikota, dan Piala Sekretaris Daerah Kota Sungaipenuh.
Ketua BnR Kota Sungaipenuh, Beny Wirsa Depati, menyampaikan bahwa target utama dari kegiatan ini adalah menggairahkan kota melalui event bergengsi yang mampu menarik wisatawan dan pengunjung dari luar daerah.
“Even ini tidak hanya sebagai ajang lomba dan hobi para pecinta burung, tapi juga wadah silaturahim antar warga dan komunitas. Kami optimis penyelenggaraan perdana ini akan sukses besar,” ujar Beny.
Antusiasme juga datang langsung dari Walikota Sungaipenuh, Alfin Bakar, SH, yang menyambut baik inisiatif BnR Kota Sungaipenuh. Beliau memastikan akan hadir dan membuka langsung kegiatan ini.
“Lomba Burung Berkicau Nusantara ini adalah ajang silaturahmi yang memperkuat posisi Kota Sungaipenuh sebagai destinasi wisata, sekaligus pusat kegiatan ekonomi masyarakat,” kata Alfin.
Menurut Walikota, kegiatan kreatif semacam ini patut didukung penuh karena memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal, mulai dari sektor UMKM, kuliner, hingga perhotelan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menginspirasi komunitas lain untuk ikut berkontribusi dalam menggairahkan Kota Sungaipenuh,” tutupnya.
Dengan semangat kolaborasi dan kecintaan terhadap burung kicau, Lomba Burung Berkicau Walikota Cup Sungaipenuh 2025 diharapkan menjadi awal dari tradisi positif yang mendukung pengembangan wisata, budaya, dan ekonomi lokal.(Kh.25)
