Dari pantauan lapangan, bangunan sekolah terlihat dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Sebagian besar dinding mengelupas dan rusak, atap bocor, dan sarana belajar yang sangat minim. Bahkan sejumlah ruang kelas nyaris tak bisa digunakan secara layak. Meski demikian, proses belajar mengajar tetap berlangsung bagi 36 siswa di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Arlis.
Foto-foto dokumentasi di atas menunjukkan kondisi fisik sekolah yang memperihatinkan dari luar, serta suasana ruang kelas yang rusak saat dikunjungi oleh Wali Kota dan jajaran pejabat pemerintah daerah.
Dalam pernyataannya, Wali Kota Alfin menyampaikan keprihatinan mendalam dan menegaskan bahwa Pemkot Sungai Penuh tidak akan membiarkan kondisi ini terus berlanjut.
“Pendidikan adalah prioritas utama. Tidak boleh ada anak-anak kita yang belajar dalam bangunan rusak seperti ini. Kami akan segera melakukan langkah perbaikan dan revitalisasi total terhadap SDN 69,” ujar Alfin saat meninjau langsung lokasi.
Wakil Wali Kota Azhar Hamzah juga menambahkan bahwa sekolah-sekolah aktif yang berada dalam kondisi minim perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
“SDN 69 adalah contoh nyata bagaimana semangat pendidikan tetap hidup di tengah keterbatasan. Pemerintah harus hadir untuk memastikan kualitas pendidikan yang layak,” ungkap Azhar.
Langkah percepatan revitalisasi ini diharapkan menjadi awal dari transformasi infrastruktur pendidikan di Kota Sungai Penuh. Pemerintah menargetkan agar seluruh proses perbaikan dapat dimulai sesegera mungkin, guna menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendorong semangat belajar siswa. (Kh.25)
