Khayangannews, Sungai Penuh, 4 September 2025 – Keputusan DPRD Kota Sungai Penuh membeli mobil dinas baru untuk tiga unsur pimpinan (Ketua, Wakil Ketua I, dan Wakil Ketua II) menuai kritik tajam dari masyarakat sipil. Di tengah kondisi ekonomi yang kian berat dan pemangkasan anggaran pelayanan publik hingga 75 persen, tindakan ini dinilai mencerminkan ketidakpekaan terhadap penderitaan rakyat.
Ketua LSM Semut Merah, Aldi, menyatakan bahwa pembelian kendaraan dinas baru merupakan bentuk pemborosan dan tidak etis secara moral maupun sosial. Ia menilai, jika benar mobnas lama masih dalam kondisi layak, seharusnya dana pengadaan dialihkan ke sektor yang lebih menyentuh kebutuhan rakyat.
“Ketika rakyat berjuang membeli beras, wakil rakyat justru membeli mobil baru. Ini tidak hanya menyakitkan, tapi juga mencederai kepercayaan publik. Apalagi sampai hari ini mobil itu pun belum berani digunakan secara terbuka—apa yang disembunyikan?” ujar Aldi.
Pihak DPRD melalui Wakil Ketua II, Emrizal, membenarkan pengadaan mobnas tersebut. Ia beralasan, hal ini adalah hasil penganggaran dari DPRD periode sebelumnya. Namun dalih itu dinilai tidak cukup untuk menghapus tanggung jawab moral atas penggunaan dana publik secara tidak prioritas.
LSM Semut Merah mendesak agar DPRD Kota Sungai Penuh segera:
1. Mengklarifikasi secara terbuka rincian anggaran pembelian mobnas,
2. Menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas ketidakpekaan ini, dan
3. Mengalihkan sisa anggaran nonprioritas untuk sektor layanan publik dan bantuan langsung masyarakat.
Langkah ini penting untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap lembaga perwakilan yang kini dinilai semakin menjauh dari realita hidup masyarakat.(Kh.25)
