“Sampah adalah tantangan nyata yang harus kita hadapi bersama. Karena itu, sejak awal kami sudah merancang RKE sebagai pusat pengolahan sampah terpadu berbasis T3R, agar penanganannya bisa lebih efisien, berkelanjutan, dan sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat,” ujar Wali Kota Alfin saat menyampaikan keterangan resmi.
Menurutnya, TPST RKE bukan sekadar tempat pembuangan, tetapi akan menjadi pusat aktivitas pengolahan yang mampu mengurangi volume sampah secara signifikan, mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat, serta mendukung pelestarian lingkungan.
Konsep T3R yang akan diterapkan di TPST RKE menandai langkah maju Kota Sungai Penuh menuju sistem pengelolaan sampah yang modern dan ramah lingkungan. TPST ini juga akan didesain agar bisa melibatkan masyarakat secara aktif, termasuk dalam proses edukasi dan partisipasi langsung.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kesuksesan program ini butuh dukungan dan kesadaran dari seluruh elemen masyarakat. Pemerintah menyiapkan infrastruktur dan fasilitasnya, tapi kunci keberhasilannya ada pada partisipasi warga,” tegas Alfin.
Langkah strategis ini diyakini menjadi solusi nyata atas persoalan sampah yang selama ini menjadi tantangan krusial bagi Kota Sungai Penuh. Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, pengelolaan sampah kini diarahkan untuk menjadi lebih terstruktur, berdampak, dan bernilai tambah.
Pemerintah Kota Sungai Penuh optimistis, melalui TPST RKE, kota ini akan semakin maju dalam menciptakan lingkungan hidup yang bersih, sehat, dan lestari (Kh.25)
